Karya Abuya Al-Maliki tentang Isra Mi’raj - Hubbun Nabi SAW
Headlines News :

NU

s

s

Kubah Masjid Rasulullah Muhammad SAW

Kubah Masjid Rasulullah Muhammad SAW

Shalawat Jalan Selamat

Shalawat Jalan Selamat
Home » » Karya Abuya Al-Maliki tentang Isra Mi’raj

Karya Abuya Al-Maliki tentang Isra Mi’raj

Written By ahmadmaslakhudin.blogspot.com on Sabtu, 13 Juli 2013 | 14:05

Sarat Riwayat dan Kaya Sumber
Tuesday, 09 July 2013 17:23
www.majalah-alkisah.comDalam hal-hal yang menimbulkan pro-kontra, Abuya berpegang pada kitab-kitab yang ditulis Al-Hafizh Asy-Syami, Syaikh Najmuddin Al-Ghayti, Syaikh Ahmad Dardir Al-Maliki, Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani, Sayyid Al-Barzanji, dan ulama-ulama lainnya.
Sebagaimana dikatakan ‘Allamah Sayyid Muhammad Abdul Hayy Al-Kattani dalam kitabnya Ta`alif al-Maulidiy­yah dan tukilan muqaddimah kitab Yawaqit at-Taj karya Sayyid Muhammad Al-Bagir Al-Kattani, berdasarkan pan­dangan Al-Hafizh As-Sakhawi dalam kitabnya Al-I’lan bit Tawbikh liman Dzamma at-Tarikh, perhatian kaum mus­limin mengenai perkara-perkara nabi mereka, Nabi Muhammad SAW, tidak pernah ada pada agama lain. Tidak ada bandingannya sama sekali. Sehing­ga, bila ada upaya yang disengaja untuk mengumpulkan nama-nama orang yang menulis ihwal sirah Nabawiyah, niscaya hal itu akan terhimpun dalam 20 jilid atau lebih. Itu hanya untuk mengumpulkan nama-namanya.
Al-Qur’an dan hadits berbicara ten­tang Isra dan Mi’raj sebagai bagian dari sirah Nabawiyah. Pada kedua sumber itulah terfokus semua yang dikarang oleh para ulama mengenai diistimewakannya Nabi Muhammad SAW dengan peristiwa Isra dan Mi’raj serta kejadian-kejadian luar biasa yang disaksikan beliau ketika menjalani peristiwa terhebat itu, yang Allah tak berikan kepada seseorang pun dari para nabi dan rasul lainnya.
Adalah tradisi ilmiah yang berkem­bang dalam penulisan kitab-kitab ke­agamaan, yakni bahwa transmisi bagi penukilan sumber menjadi sebuah ke­berlangsungan yang terus-menerus, de­ngan pencermatan dan penelitian setiap pengambilannya. Demikian yang terlihat dari karya Abuya Prof. Dr. Sayyid Mu­hammad bin Alwi Al-Maliki, tatkala ia menulis karya berjudul Wahuwa bil Ufuq al-A’la.
Karya ini sarat dengan sumber data yang sangat kaya, sesuai kapasitas ke­ilmuan dan wawasan Abuya Maliki da­lam hal ini. Maka sungguh tepatlah jika di­katakan bahwa karya ini merupakan kar­ya yang paling luas dan kaya nara­sum­bernya, dan menunjukkan kredibili­tas riwayat yang dipertahankan Abuya Maliki.
Wahuwa bil Uful al-A’la
Ihwal karya-karya yang menulis se­cara khusus perihal peristiwa Isra dan Mi’raj, dapat disebutkan sejumlah karya besar yang menginspirasi karya-karya ulama mutaakhkhirin. Di antaranya As-Siraj al-Wahhaj fi Haqa-iq al-Mi’raj, karya Al-‘Allamah Syaikh Abu Ishaq Muham­mad bin Ibrahim Asy-Syafi’i An-Nu’mani (w. 819 H/1416 M), murid Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani, Al-Mi’raj, karya Imam Al-Mufassir Al-Muhaddits Abu Al-Qasim Abdul Karim bin Hawazin Al-Qusyairi (w. 465 H/1073 M), yang termasyhur dengan karya agungnya yang berjudul Ar-Risa­lah al-Qusyairiyyah. Juga ada Risalah fi al-Mi’raj, karya Al-‘Allamah Abu Al-Hasan Ali bin Muhammad Al-Lakhmi (w. 567 H/1172 M), Al-Isra`, karya Syaikh Taqiyud­din Abu Muhammad Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisi Al-Hanbali (w. 600 H/1204 M). Sebagaimana dikatakan Imam Adz-Dzahabi, Al-Hafizh Abdul Ghani te­lah mengumpulkan hadits-hadits tentang Isra dalam dua juz besar, dan itu butuh penelitian yang mendalam. Berikut­nya juga ada Al-Ayah al-Kubra fi Syarh Qishah al-Isra`, karya Al-Hafizh As-Suyuthi (w. 911 H/1505 M). Kitab ini men­cakup empat bahasan: hadits-hadits ten­tang Isra, hakikat Isra, sejarah Isra, dan kejadian-kejadian saat Mi’raj.
Selanjutnya ada  Al-Ayat al-‘Azhimah al-Bahirah fi Mi’raj Sayyid Ahl ad-Dunya wa al-Akhirah, karya Al-Hafizh Syam­sud­din Muhammad bin Yusuf Asy-Syami Ad-Dimasyqi (w. 942 H/1535 M). Syaikh Yusuf An-Nabhani memuji karya ini de­ngan mengatakan, “Saya belum pernah melihat kitab-kitab yang memuat kisah Isra Mi’raj yang lebih menyeluruh dan mendatangkan manfaat dibanding kitab ini.” Al-Hafizh Asy-Syami juga menga­rang tema yang sama dengan judul Al-Ayat al-Bayyinat fi Mi’raj Sayyid al-Ardh wa as-Samawat. Namun sebahagian ka­langan ulama menyatakan, karya ini ada­lah karya yang sama dengan karya­nya yang berjudi Al-Ayat al-‘Azhimah, se­hingga ia memiliki dua nama judul da­lam satu karya yang sama.
Ada juga karya berjudul Al-Ibtihaj fi Kalam ‘ala al-Isra` wa al-mi’raj, karya Al-Musnid Al-Hafizh Najmuddin Muham­mad bin Ahmad As-Sakandari Al-Ghayti. Di dalamnya, Al-Ghayti mengutip faidah yang banyak dari kitab karya Al-Hafizh Asy-Syami, sebagaimana disebut sebe­lum ini.
Kemudian secara berturut-turut da­pat disebutkan An-Nur al-Wahhaj fi Ka­lam ‘ala al-Isra wa al-Mi’raj, karya Syaikh Ali Al-Ajhuri Al-Maliki, Hasyiyah ad-Dardir ‘ala al-Kabir, karya Syaikh Abu Al-Barakat Ahmad bin Muhammad Al-Maliki Al-Khalwati, An-Nur al-Wahhaj fi Qish­shah al-Isra` wa al-Mi’raj, karya Al-Imam Al-Faqih Sayyid Zainal Abidin bin Mu­hammad Al-Hadi Al-Barzanji Al-Madani, mufti Madinah Al-Munawwarah, yang wafat pada 1171 H/1758 M, kakek Al-‘Allamah Al-Hafizh Sayyid Ja’far Al-Barzanji, pengarang risalah Maulid Al-Barzanji.
Lalu Taj al-Ibtihaj ‘ala an-Nur al-Wahhaj, karya Sayyid Ja’far bin Ismail bin Zainal Abidin Al-Barzanji, Qishah al-Mi’raj, karya Al-‘Allamah Al-Muhaqqiq Sayyid Utsman Syatha bin Muhammad Syatha` Al-Maliki, Nayl al-Muna wa Ghayah As-Saul bi Dzikr Mi’raj an-Nabiyy al-Mukhtar ar-Rasul, karya Al-Muhaddits Al-‘Arif Billah Abu Abdillah Muhammad bin Ja’far Al-Kattani, Al-Minhaj as-Sami Mukhtashar al-Mi’raj asy-Syami, karya Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani, Husn al-Ibtihaj bi al-Isra` wa al-Mi’raj, karya Syaikh Muham­mad Arif Affandi Ad-Dimasyqi, Al-Mi’raj an-Nabawi, karya Al-‘Allamah Syaikh Hasan Asy-Syathi’, Hulal ad-Dibaj al-Matruzah bi Qishah al-Isra` wa al-Mi’raj, karya Al-Faqih Al-Muhaddits Ahmad bin Muhammad Ar-Rahwani At-Tahthwani.
Kemudian Dhaw‘u as-Siraj fi Fadhl Rajab wa Qishah al-Mi’raj, karya Al-‘Alla­mah Syaikh Muhammad Amin Al-Kurdi Al-Irbili, Al-Isra‘ wa al-Mi’raj al-Mu’jizat al-Kubra li Sayyid al-Anbiya‘, karya Syaikh Al-Faqih Nafi’ Al-Jauhari Al-Kha­faji, Yawaqit at-Taj al-Wahhaj fi Qishah al-Isra‘ wa al-Mi’raj, karya Syaikh Mu­hammad Al-Baqir bin Muhammad Al-Kattani, As-Siraj al-Wahhaj fi al-Isra‘ wa al-Mi’raj, karya Sayyid Muhammad Madhi Abu Al-‘Aza‘im, Afdhal al-Manhaj fi Itsbat al-Isra‘ wa al-Mi’raj, karya Al-Muhaqqiq Syaikh Abdullah Musthafa Al-Maraghi, Al-Isra‘ wa al-Mi’raj, karya Fadhilah Al-‘Allamah Syaikh Abdul Halim Mahmud, dan masih banyak lagi.
Berangkat dari sekian banyak karya inilah, Abuya Maliki meneliti sumber, me­nelaah, mengambil riwayat, mengambil ikhtisar, dan menggabungkannya men­jadi sebuah tulisan yang dipersembah­kan bagi kita dengan sebuah buku ber­judul Wahuwa bil Ufuq al-A’la.
Sebagaimana dikatakan dalam mu­qaddimahnya, banyak upaya yang di­lakukan Abuya Maliki dalam menelaah sekian sumber yang di antaranya disebut di atas. Ia menggabungkan metode lama dan modern, dengan kekuatan sumber riwayat yang pro maupun kontra, yang me­nentang dan mengkritik, sehingga orang yang membacanya akan memper­oleh kekayaan pengetahuan akan peris­tiwa Isra‘ dan Mi’raj.
Dalam hal-hal yang menimbulkan pro-kontra, Abuya berpegang pada ki­tab-kitab yang ditulis Al-Hafizh Asy-Syami, Syaikh Najmuddin Al-Ghayti, Syaikh Ahmad Dardir Al-Maliki, Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani, Sayyid Al-Barzanji, dan ulama-ulama yang dise­but­kan sebelumnya. Ia juga tak mele­pas­­kan begitu saja data riwayat yang diam­bilnya, melainkan juga memberi ko­men­tar untuk menjelaskan makna-mak­nanya dan menafsirkan hal-hal yang asing.
Di luar karya ini, Abuya Maliki juga mengarang kitab berjudul Al-Anwar al-Bahiyyah min Isra‘ wa al-Mi’raj Khayr al-Bariyyah. Teknik penulisan karya ini ada­lah dengan bertutur atau berkisah, de­ngan mengimbuhkan qashidah-qashi­dah bagi Nabi SAW dalam peristiwa yang dialaminya itu, dengan menam­bah­kan kisah Mi’raj yang disampaikan Al-Barzanji yang berjudul As-Siraj al-Wahhaj.
Harapan Abuya Maliki, karya yang disebut terakhir ini dapat mengisi ma­jelis-majelis ilmu kaum muslimin dan meng­hindarkan mereka dari kesibukan menghadapi kitab-kitab bohong dan ba­thil yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan as-sunnah.
Diharapkan, pembaca karya Abuya Maliki tidak saja memperoleh pengeta­huan dari apa yang disampaikannya. Namun lebih dari itu, dapat mengikuti irama sejarah penulisan para ulama dalam mengabadikan peristiwa terhebat yang dialami Baginda Rasulullah SAW.
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Hubbun Nabi SAW - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger